30 August 2010

YOUR BLOG KEEPS GETTING BETTER AND BETTER

# WRITE THE FUTURE
Kurang lebih lima tahun yang lalu, ketika masih berseragam putih abu-abu, di sebuah kota pinggiran yang begitu damai, jauh dari hiruk pikuk kota besar, polusipun sangat minimal, dan nyaman. Setidaknya itulah deskripsiku mengenai letak sekolah menengah atasku. Waktu itu aku bukanlah siapa-siapa, aku bukan sang juara kelas, akupun bukan berada di jajaran kelas terbaik, dan akupun hanya seorang siswa SMA yang labil akan cita-cita dan jati diri. Namun entah kenapa saat itu aku punya mimpi yang sangatlah besar, aku ingin masuk perguruan tinggi terbaik di negeri ini. Sungguh impian yang sangat kontras dengan keadaan sekitarku dan mungkin lebih tepatnya kontras dengan kemampuanku yang terlalu biasa-biasa saja. Hari demi hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tuhun pun berganti tahun semuanya ku biarkan mengalir, aku tidak sadar saat itu aku sedang diuji oleh impianku sendiri, sampai suatu saat aku hampir saja menyerah karena impianku, namun sesungguhnya ketika ujian itu datang tuhan sedang ingin melihat usahaku meraih mimpi besar itu, dan kini aku tahu tuhan akan merasa tersemangati untuk mewujudkan impian kita jika kita bersungguh-sungguh.

Beberapa tahun kemudian aku memetik buah dari mimpi besar ku dulu. Sungguh tidak ada ucapan terimakasih kepada Tuhan yang telah menuliskan jalan hidupku yang indah ini, sekali lagi dan semoga tak bosan-bosanya aku bersyukur bisa diterima di salah satu Fakultas terbaik di negeri ini. Dan aku sekarang ternyanyata tidak berbeda dengan aku dulu saat aku di SMA. Aku disini bukanlah mahasiswa dengan IP tinggi, bukan juga seorang aktivis yang pandai melobi dan pandai meyakinkan banyak orang, aku bukanlah mahasiswa yang selalu bertanya saat dikelas dan berbicara dengan lantang didepan kelas saat presentasi digelar. Sekali lagi aku masih seperti yang dulu, super biasa-biasa saja. Namun, meski sadar akan itu semua, baru saja aku menuliskan sebuah kalimat di dinding kamar kosku, kalimat pertama kurang lebih berbunyi : Harus bikin ibu bisa duduk di bangku paling depan saat aku wisuda 4 tahun lagi dan menangis bahagia karena melihat diriku lulus dengan pujian, cumlaude. Sedangkan kalimat kedua berbunyi : Harus melanjutkan S2, master financial and banking di salah satu negara (Singapura, Australia, Belanda, Jerman, atau Inggris). Aku percaya saat aku menuliskanya tadi, Allah SWT juga menulis hal yang sama di buku takdirku. wallahua'lam bisowab

# QUALITY IS MORE IMPORTANT THAN QUANTITY
Suatu hari, ketika aku merasa tengah melangkah, entah kemana, aku selalu berharap bisa memetik sebuah meaning seiring jauhnya kaki ini melangkah, kadang aku ingin berlari tapi kini aku lebih tertarik untuk tetap melangkahkan kaki secara konstan, tidak peduli orang sebelah lari secepat apa, karna aku selalu ingin menikmati langkah yang kini terasa semakin berat. Ketika aku menengok kebelakang, tanpa sadar aku telah jauh didepan garis start ku, padahal aku tidak berlari, dari tadi aku hanya berjalan, yasudahlah, didepan telah menunggu pemandangan indah yang sangat menyejukan mata. Keindahanya sangat menari mataku ini, semoga aku sekarang sedang benar-benar berjalan, bukan hanya pandanganku yang tengah menyapu sekeliling. Semoga.

# KERTAS POLOS ITU SANGATLAH MENARIK SEKARANG, KENAPA DARI DULU AKU MENGGUNAKAN KERTAS BERGARIS?
Kalau ditanya benda apa yang tengah aku senagi sekarang? Tidak lain adalah kertas polos, karena kertas ini sangatlah baik kepada penggunanya, tidak pernah membatasi apapun kreasi pemiliknya, coretan apapun dia terima. Tapi kenapa masih banyak yang menggunakan kertas bergaris?

# YOUR BLOG KEEPS GETTING BETTER AND BETTER! YOUR OLDER ARTICLES ARE NOT AS GOOD AS NEWER ONES YOU HAVE A LOT MORE CREATIVITY AND ORIGINALITY NOW KEEP IT UP!

0 komentar:

Post a Comment