30 June 2013

Hampir Empat Tahun: Ini Kenangan Saya, Mana Kenangan Kamu?



"Sejarah diawali dengan lelucon dan diakhiri dengan tragedi, atau bisa sebaliknya" ― Argo

Entah kenapa sebagian orang di dunia ini masih mendefinisikan nostalgia itu adalah urusan asmara. Dalam pemahaman dangkal saya, anda seperti menyebut ‘Coca-Cola’ jika ditanya mengenai apa yang terlintas di benak anda ketika saya menyebut minuman ringan ― padahal didunia ini banyak sekali minuman ringan yang lebih nikmat ketimbang Coca-cola. Jika anda sepakat minuman ringan didunia tak hanya Coca-cola, seharusnya anda sepakat dengan saya bahwa nostalgia itu tak hanya mengenai kisah percintaan antar anak manusia. Kalaupun ada kisah percintaan dalam tulisan ini, saya pastikan itu hanya kisah cinta saya pada kehidupan.

Siang tadi saya mencoba merapikan kamar kos saya (sejujurnya saya tak merapikannya sendiri) yang sudah tak lagi seperti kamar kos. Saya menemukan fakta bahwa penyebab penuhnya kamar kos saya dengan inferior goods adalah karena saya seorang kolektor kenangan. Jika dalam film my name is khan, Shahrukh Khan membawa papan bertuliskan “Repair Almost Anythings” mungkin jika saya yang memerankan peran itu saya akan menggantinya dengan tulisan “Collect Almost Anythings”.

Saya cukup kaget mendapati beberapa temuan saya dalam prosesi bersih-bersih tadi: semua kartu ujian kuliah saya selama 8 semester ini lengkap tak ada yang raib satupun, hampir semua id card yang pernah saya dapatkan pun masih lengkap dengan tali nya, transkrip nilai dari tiap semester ― namun sengaja tidak ditampilkan di foto karena masalah etika saja, bagi saya transkrip itu ibarat slip gaji, dan masih banyak temuan akademik lain seperti: Tiket nonton XXI selama 4 tahun ini yang cukup panjang jika di letakan memanjang, tumpukan (sampah) selebaran dari pameran komputer, dan price tag dari jersey-jersey non ori koleksi saya yang sebenarnya tak seberapa banyak.

Tak terasa sudah hampir 4 tahun saya menjalani salah satu impian saya. Bukan waktu yang singkat, bukan waktu yang lama juga untuk dilalui. Banyak pelajaran yang telah saya dapatkan, namun banyak pula yang saya lewatkan. Jika dulu saya memulainya dengan sebuah keajaiban, entah saya akan mengakhiri perjalanan saya disini seperti apa, saya belum tau akhir dari sejarah ini.

Bagi saya moment 'bersih-bersih', apapun bentuknya itu, adalah momen yang tepat untuk mengingat seberapa jauh kita melangkah sejauh ini. Membuangnya atau menyimpanya adalah pilihan bagi setiap orang. Membuangnya berarti anda siap untuk mendapatkan space kosong untuk menyimpan banyak hal baru, sedang menyimpannya berarti anda sangat ingin belajar dari apa yang telah anda dapatkan selama ini atau dengan menyimpanya minimal anda telah menghargainya apa yang telah anda lakukan.

Tulisan pendek ini sebenarnya hanya ingin menjelaskan foto yang ada di atas tulisan ini. Mengenang apa yang akan menjadi nostalgia saya dimasa depan.

Selesai.

0 komentar:

Post a Comment